Architects: DP+HS Architects | Area: 680 m² | Year: 2017 | Photographs: Don Pieto
Manufacturers: Saint-Gobain, Acor, Dekson, Dulux, Milan Ecowood, Roman Ceramics, SK Kaken, Toto, YKK AP | Lead Architect: Don Pieto, Henny Suwardi
Structure Engineer: Anwar Susanto, Cipta Sukses | City: Jakarta | Country: Indonesia
Rumah ini terletak di kawasan perumahan di Jakarta, Indonesia. Ini menempati sebidang tanah seluas 337,5 meter persegi. Berbeda dengan rumah-rumah di sekitar proyek ini yang kebanyakan mengadaptasi gaya mediterania, rumah ini merupakan upaya Don Pieto & Henny Suwardi dari DP+HS Architects untuk merepresentasikan selera generasi muda yang lebih menyukai suasana alam dan modern tropis.
Penjelasan singkatnya cukup sederhana rumah untuk pasangan muda dengan kamar tidur utama dan kamar tidur lain untuk anak-anak di masa depan dan untuk mengunjungi orang tua/mertua. Klien tidak menyukai gagasan 'ruang tertutup', dan mereka jelas menginginkan ruang di mana bagian dalam dan luar menyatu, semacam ruang terbuka yang layak huni.
Ide dasarnya adalah untuk menciptakan ruang di mana mereka dapat merayakan hidup dalam suasana alami, namun tetap dapat menikmati fasilitas kontemporer yang memadai.
Strateginya adalah membagi program rumah menjadi tiga tingkat, tingkat 1 mencakup garasi dan area servis, ruang tamu dinaikkan ke tingkat 2 agar lebih terbuka, lebih terbuka, dan sejalan dengan tujuan dasar rumah. Lantai 3 mencakup kamar tidur utama dan kamar tidur anak-anak, di samping ruang tamu kecil di atas. Upaya kami adalah untuk menciptakan kembali perasaan dan suasana alam menjadi ruang yang layak huni. Kami menerjemahkan dinamika alami alam menjadi hasil yang lebih dapat diprediksi. Kami ingin mencium aroma tumbuhan, kami ingin mendengar tetesan air, kami ingin membiarkan orang melangkah ke ambang batu yang dingin dan kayu yang hangat, kami ingin merasakan angin sepoi-sepoi, kami ingin berada di bawah sinar matahari yang teduh, kami ingin membangkitkan indera, kami mencoba untuk menciptakan kembali perasaan dan kenangan bersama orang-orang penting di bawah pohon; dengan tetap memperhatikan kekompakan keseharian pasangan muda ini.
Kami mengatur ruang hidup tanpa halangan dengan kekosongan besar untuk menekankan keterbukaan, mengarah ke hubungan visual dan verbal antara ruang dan aktivitas, baik secara horizontal maupun vertikal. Kekosongan berfungsi sebagai sumber cahaya untuk seluruh bagian dalam rumah, dengan skylight kaca laminasi ditambah layar lapisan ganda untuk melindungi dari sinar matahari langsung dan menciptakan pola bayangan yang berbeda sepanjang hari, sekaligus membantu mengatur suasana hati. Kolam dangkal di sekitar 'pulau hidup' berpadu dengan lubang untuk sistem ventilasi silang membantu menurunkan suhu rumah di siang hari.
Palet warna rumah ini cukup lugas, warna tanah alami yang dipadukan dengan warna hitam yang kuat mendominasi fasad, sedangkan bagian interior menggunakan warna monokrom untuk membantu menonjolkan perbedaan warna dan tekstur tanaman dan perlengkapan interior.