Architects: Stilt Studio | Area: 64 m² | Year: 2021 | Photographs: Arley Mardo | Architectural Design: Alexis Dornier | Landscape: True Nature Nusantara | Company: Stilt Studios | City: Bali | Country: Indonesia
Setelah hanya 4 bulan masa konstruksi, Stilt Studios dengan bangga mengumumkan pembukaan prototipe kayu Treehouse C pertama kami di Ubud, Bali. Treehouse C kayu ini terletak di Penestanan, sebuah desa di luar kota Ubud, di Bali, Indonesia. Sudah dikenal sebagai desa seniman sejak tahun 1930-an. Daerah ini berjarak 15 menit berjalan kaki ke pusat Ubud. Dikelilingi oleh restoran & bar yang nyaman sementara pada saat yang sama disematkan ke sawah yang subur, ini adalah area yang tenang dengan standar hidup yang tinggi. The Treehouse adalah bagian dari komunitas perumahan kecil bernama Bukit Sari.
Seperti studio A hingga C kami, prinsip struktural Treehouse kayu C terdiri dari elemen inti yang terbuat dari 4 kolom vertikal, diperkuat oleh tangga, yang menangguhkan langit-langit dan bidang lantai dengan kabel baja kokoh yang terbentang dari inti tersebut. Hal ini mengakibatkan pengurangan penampang member dan bagian bangunan untuk keseluruhan bangunan. Prinsip struktural panduan kami memungkinkan, selain memengaruhi penampilan melayang bangunan yang berkesan, bidang bidang untuk membuat fasad ramping dengan bingkai jendela tipis dan panel yang tidak perlu membawa apa pun selain bebannya sendiri.
Tata letak studio berbeda dari Treehouse C sebelumnya di Buduk yang diterbitkan pada Oktober 2020. Alih-alih satu ruang terbuka di sekelilingnya dan teras sudut, unit ini dibagi menjadi dapur dengan ruang tamu dan kamar tidur yang luas dengan area tempat duduk. Kedua area tersebut terhubung melalui kamar mandi. Unit ini dapat menampung 2-4 orang dengan mudah di ruang seluas 64 m2 dan memberikan pemandangan sawah yang menakjubkan pada hari yang cerah Anda dapat menyaksikan matahari terbit di belakang Gunung Agung.
Sistem taman di sekitarnya dirancang dan dilaksanakan oleh True Nature Nusantara, konsultan desain lanskap regeneratif berbasis di Bali yang berspesialisasi dalam menggunakan prinsip desain permakultur untuk menciptakan lanskap yang dapat dimakan. Direktur mereka, Bodhi Denton, berkata, "Tujuan dari taman ini adalah untuk menciptakan labirin yang indah dan liar dari tanaman dan pohon abadi yang tidak terawat dan berwarna-warni, dengan tempat tersembunyi untuk duduk dan menikmati pemandangan sawah yang berdekatan." Tamannya penuh dengan bunga, tanaman hias tropis, buah-buahan yang bisa dimakan, dan rempah-rempah. Bahkan fitur kolam kecil di salah satu sudut.