Architects: Semiotic Arsitek | Area: 154 m² | Year: 2019 | Photographs: Sandi Baratama & Niko Adiatma | Manufacturers: Acor, Cisangkan, Mowilex, Roman Ceramics, Subway Tile, Toto, Trimble, ZWCAD | Design Team: Andre Rachmana | Architect In Charge: Sandi Baratama, Niko Adiatma | City: Jakarta | Country: Indonesia
Rumah dengan budget 600 juta rupiah (37.700 dollar) ini dikembangkan dengan memanfaatkan ketinggian kontur tanah yang ada, sekitar 1,5 meter dari jalan raya. Lahan Cut & Fill menjadi strategi utama untuk membagi zonasi di lantai dasar. Untuk menekan anggaran, program ruang didesain sederhana tanpa banyak dinding.
Fasad bangunan dengan 2 buah atap pelana yang berdampingan menjadi identitas rumah ini. Massa bangunan sisi kanan lebih masif sebagai ruang privat kamar tidur utama, sedangkan massa sisi kiri transparan sebagai ruang semi publik seperti ruang keluarga dan ruang makan. Keterbatasan lahan, membuat hunian ini didesain kompak sehingga bisa memenuhi segala kebutuhan yang ada.
Rumah ini memaksimalkan sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan dengan membuat massa bangunan tidak menempel pada dinding. Dengan memberi jarak dari dinding dan sedikit kantilever ke depan di sisi kanan massa memberikan kesan melayang. Pintu masuk utama didesain berkamuflase menyerupai kusen jendela untuk menjaga privasi rumah dari jalan raya. Taman depan dibuat dengan lahan landai untuk memberikan kesan segar dan autentik.