Architects: Parameter Indonesia | Area: 105 m² | Year: 2017 | Photographs: Ario Andito | Manufacturers: Dulux, Onduline, Toto | Contractor: Yatno builder | Project Manager: Bamby Subiakto | Architect In Charge: Kanoasa Akbar | Principal Architects: Ario Andito, Harun Wisaksono, Joffi Febriando | City: Jagakarsa | Country: Indonesia
Terletak di Kelurahan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, rumah ini terletak di perumahan khas pengembang dengan tipe ruangan dan fasad yang serupa dan berhimpitan dengan rumah tetangga. Pemilik rumah ingin menambah ruang di rumahnya dengan luas tanah 7x15m. Salah satu ukuran estetika dalam proyek adalah bagaimana elemen bangunan lama dapat digunakan kembali, dan menyelaraskan elemen bangunan baru dengan yang lama.
Konsep global dari renovasi rumah ini adalah dengan hanya menambahkan pelat pada ruangan yang diperlukan, karena pada penyelidikan rumah sebelum renovasi menghasilkan beberapa hasil/kesimpulan seperti potensi, dan tantangan pada rumah tersebut. Salah satu potensi rumah yaitu struktur yang telah disiapkan 2 lantai sehingga dapat dimanfaatkan dan meminimalisir biaya perbaikan untuk menambah ruangan di lantai 2, serta beberapa hal yang masih dapat digunakan. adalah kolom dan pelat lantai 2 sebesar 33% dari total luas bangunan, strategi strukturnya adalah tidak menambahkan pondasi baru pada rumah hal ini berdampak pada tipologi lantai 2 pada bangunan yang mengikuti struktur tersebut.
Dengan bertambahnya kebutuhan ruang dan luas lantai 2, maka ruang pada rumah rotasi berat dipecah kekakuan ruang dan masifnya karena harus menjadi 'breakpoint', arsitek menggunakan filosofi krowakisme (krowak = lubang) , dengan memanfaatkan void dan skylight serta penggunaan kisi-kisi jembatan pada sirkulasi lantai dua, sehingga suasana lantai satu dan dua bisa lebih luas dan bias batasnya.
Letak rumah dengan rotasi berat yang menghadap timur-barat menjadi tantangan tersendiri bagi rumah di daerah tropis karena berhadapan langsung dengan sinar matahari. Tantangan tersebut diatasi dengan memutar massa/ruangan privat di lantai atas sebesar 45° sehingga meminimalkan massa bangunan yang terkena sinar matahari langsung, massa tingkat bawah menjawab tantangan tersebut dengan penambahan kulit sekunder, sehingga bagian dalam bangunan menjadi lebih dingin.
Pemanfaatan pencahayaan dan suasana alami, diakomodasi dengan membuat bukaan jendela setinggi 3 meter pada fasad bangunan, dan hadirnya skylight di tengah ruang bangunan, sehingga tercipta ventilasi silang.