Architects: Studio Avana | Area: 114 m² | Year: 2019 | Photographs: Ernest Theofilus | Manufacturers: AutoDesk, Lumion, Adobe, Cisangkan, Dekson, Inlite, Mowilex, Nero Electrical, Roman Granite, Shunda Plafon, Trimble Navigation | Architect In Charge: Rayner Tulus, Martin Pradipta, Ramos Saedi | Clients: Seiryuu koi Farm, Seiryuu koi Farm | City: Sukajadi | Country: Indonesia
Bangunan ini terletak di wilayah utara Bandung, di daerah pemukiman yang padat. Ini adalah kantor untuk peternakan koi impor Jepang. Sesekali, peternakan ini mengundang pembudidaya ikan koi dari Jepang dan pelanggan lokal untuk melihat-lihat dan melakukan transaksi. Kantor / toko lama terletak di sebelah kntor baru. Namun, itu tidak cukup besar dan memadai untuk menangani pelanggannya. Dengan demikian klien membutuhkan tempat baru untuk mengoperasikan bisnis dengan benar.
Jadi tujuan dari kantor ini adalah untuk menciptakan ruang yang nyaman untuk melayani pelanggan sambil melihat-lihat kolam ikan koi. Oleh karena itu, konsep kantor ini adalah menggunakan area bawah untuk area duduk dan area pengamatan ikan yang tepat. Di tingkat atas, kantor administrasi dan area lounge bagi pelanggan untuk melihat beberapa katalog, pencapaian peternakan ini sebelum melakukan transaksi.
Pendekatan desainnya adalah untuk menciptakan arsitektur tematik Jepang yang mencakup branding peternakan pembibitan koi, kantor dengan 2 kolam pembibitan ikan koi di lantai dasar. Kantor dengan kantilever sepanjang 9m hanya ditopang oleh 1 baris kolom agar terlihat bersih.
Naik ke atas, banyak cahaya alami masuk melalui jendela atap. Suara air yang mengalir dari kolam di bawah masih terdengar juga, menciptakan suasana. Hal pertama yang terlihat dari lounge dan ruang kantor adalah jendela bundar yang berputar berfungsi sebagai sumber cahaya alami ruangan. Selanjutnya, penggunaan material kayu yang banyak dan elemen garis memberikan kesan hangat. Semuanya menciptakan suasana yang luas dan nyaman.
Fasad kantor terbuat dari baja berongga persegi panjang yang melebar ke seluruh permukaan fasad, terbagi menjadi beberapa bukaan. Setiap segmen pembukaan dapat dibuka secara individual menciptakan fasad yang dinamis. Selain itu, celah di antara masing-masing menghadirkan pencahayaan alami dan aliran udara ke seluruh ruangan.