Architects: Realrich Architecture | Area: 180 m² | Year: 2015 | Photographs: Bambang Purwanto, Ifran Nurdin | Manufacturers: Schneider Electric, Alexindo, Philip | Mechanical And Electrical Engineer: Bambang Priyono, Andi, Karim, Hamim | Principal: Realrich Sjarief | Project Team: Tatyana Kusumo, Miftahuddin Nurdayat, Rio Triwardhana, Anton Suryanto, Christiandy Pradangga, Maria Vania, Bambang Priyono | Supervisors: Sudjatmiko, Singgih Suryanto | Construction Manager: Eddy Bachtiar, Jasno Afif Angga | Structure Engineer: John Djuhaedi | Master Carpenter: Syarifuddin Pudin | Landscape: Ferdi Septiono, Joice Verawati | Plan And Illustrations: Miftahuddin Nurdayat, Tatyana Kusumo, Rimba Harendana | City: Kembangan | Country: Indonesia
Terletak di Taman Meruya Ilir kawasan Jakarta Barat, Istakagrha artinya rumah bata,Berlokasi di kawasan Jakarta Barat yang semakin ramai, rumah berukuran 180 m2 ini menempati tanah seluas 150 m2, ukuran 10m x 15m. Istakagrha tercermin dari namanya, Rumah bata, merupakan rumah kecil dan kompak dengan cat warna oranye pada bata ringan, warna hitam, dan tekstur beton kasar. Ekspresi tersebut menciptakan tampilan yang rendah hati dan khas
Rumah menghadap ke timur memungkinkan sinar matahari pagi masuk ke ruangan pada jam 9 pagi. Tangga ditempatkan di sisi barat, sisi barat dilapisi dengan batu bata untuk memberikan isolasi termal. Ventilator udara ditempatkan di sisi barat rumah di atas tangga dari tanah ke lantai 1 memberikan sirkulasi udara segar melalui efek penumpukan udara. Rumah ini memiliki satu area penerima udara terbuka sebagai ruang depan sehingga tidak ada lagi dinding pemisah antara ruang tamu, ruang makan, dan memasak. Tata letak akhirnya merupakan hasil dari beberapa penyesuaian berdasarkan kebiasaan rumah tangga pemiliknya. Satu-satunya ruang tertutup di lantai dasar adalah ruang tamu, yang berfungsi ganda sebagai ruang kerja dan kamar tidur tamu.
Foyer sederhana dan lampu yang menyatu dengan tangga, dan karya seni ditempatkan setelah area penerima di sisi barat bangunan. Lantai pertama menampung ruang-ruang pribadi. Di ujung koridor terdapat 1 kamar tidur dengan kamar mandi bersama dan lemari pakaian. Area shower bernuansa sederhana dan fungsional melekat pada kamar mandi. Struktur beton digunakan karena efisiensi biaya, kayu olahan digunakan karena tampilan dan ringannya, rangka logam untuk fasad dan pelindung matahari digunakan karena daya tahannya.
3 jenis batu bata digunakan berdasarkan karakter masing-masing. Pertama, bata ringan berukuran 200 x 600 x 100 mm untuk fasad. Bata ringan dipilih karena ringan, presisi dan mudah dibentuk dan dibuat sebagai fasad. Kedua, bata oranye yang merupakan material paling umum digunakan di Jakarta, ketiga adalah bata keramik ukuran 50 mm x 150 mm x 10 mm yang digunakan untuk menutupi dinding tangga sebagai insulasi dan permukaan interior. Kamar tidur tambahan, kamar mandi dan tangga menuju loteng di lantai 1 dihubungkan oleh koridor menuju ruang terbuka di samping kekosongan yang mengarah ke tangga.