INSET HOUSE

Inset House berasal dari konsep Temu-temu yang mengambil tempat pada sebuah Bangunan Hunian, dimana “Flying Garden” menjadi objek yang sengaja disisipkan pada bagian depan bangunan untuk memberikan berbagai manfaat bagi rumah tersebut ketika dihuni oleh penghuninya.

Bermula dari permasalahan rumah yang menghadap ke barat, Arsitek mencoba mengeksplorasi Fasade dan bagian depan rumah menjadi kawasan yang mampu memanfaatkan panasnya sinar matahari sore yang datang dari arah barat. Dimulai dari lantai 1 yang dinaungi oleh overstack lantai 2 yang cukup jauh sehingga panas matahari barat tidak menyentuh ruang utama di lantai 1 rumah ini, panasnya akan terhenti di area tamu informal yang dilengkapi dengan kolam renang dan taman sebagai pendingin.

Selain berbagai strategi untuk melawan panas matahari barat, rumah ini memiliki partisi/dinding pemrograman lantai yang sangat minim. Hal ini untuk mengakomodir keinginan utama klien yang menginginkan rumahnya terasa luas dan tidak terbelah oleh tembok, mengingat lantai 1 merupakan area aktivitas bersama antar anggota keluarga. Sewaktu-waktu juga bisa digunakan untuk mengadakan berbagai acara malam hari bersama keluarga dan sahabat mengingat itu adalah hobi pemiliknya.

Suasana lantai 1 yang tidak berpagar dan sangat minim pembatas dinding serta sekat, membuat penghuni bisa menggelar beberapa acara kebersamaan bersama keluarga dan sahabat. Pada area kolong tangga, arsitek merancanng furniture multinfungsi yang dapat berubah menjadi tempat tidur dan sofa, yang bila tidak digunakan dapat dikembalikan menjadi tangga. Sehingga warga bisa leluasa dalam penggunaannya. Furnitur tempat tidur dan sofa lantai bawah tangga multifungsi yang dapat dilipat menjadi tangga saat tidak digunakan