Architects: DP+HS Architects | Area: 600 m² | Year: 2015 | Photographs: Mario Wibowo | Manufacturers: Acor, Asahimas, Craftstone, Dekson, Dulux, Ikea, Porcelanosa Grupo, Roman Ceramics, SK Kaken, Toto | Interior Design: DP+HS Architects | Structural Engineer: Anwar Susanto, Cipta Sukses | Architect In Charge: Don Pieto, Henny Suwardi | City: Jakarta | Country: Indonesia
Terletak di kawasan perumahan di Jakarta Utara, Indonesia, rumah seluas 600 meter persegi ini menempati sebidang tanah seluas 440 meter persegi. Lokasi proyek ini menghadap jalan utama di sisi barat, dan gang di sisi lain (sisi selatan). Kami memperhatikan bahwa lokasi ini, khususnya yang menghadap ke jalan utama, mempunyai garis bangunan yang cukup besar. Dan kita sadari bahwa garis bangunan akan memperkecil ukuran bangunan. Berdasarkan pengamatan tersebut, kami mencoba mencari letak pintu utama pada sisi yang menghadap gang (sisi selatan), Sehingga memungkinkan berkurangnya area di sisi barat, untuk dimanfaatkan sebagai ruang terbuka tempat berkumpul. Ruang terbuka tempat berkumpulnya sendiri merupakan perpanjangan dari ruang tamu utama yang sengaja didesain agak jauh dari pintu utama agar tetap privat.
Rumah ini dihuni oleh sebuah keluarga kecil. Namun, baik suami maupun istri tersebut berasal dari keluarga besar. Oleh karena itu, potensi keluarga besar untuk datang berkunjung, menghabiskan waktu berkualitas bahkan menginap pun mempengaruhi program ruang rumah ini. Mengingat pemrogramannya yang ringkas, konsep yang diusulkan adalah "kotak kompartemen". Idenya adalah untuk memposisikan ruang-ruang tersebut menjadi dua kotak bermassa besar. Kemudian, setiap kotak diberi perlakuan berani melalui material yang digunakan pada fasadnya.
Kedua kotak massa ini berasal dari satu kotak massa yang dikurangi dengan ruang terbuka. Ruang terbuka ini ditempatkan pada lantai 3 dan 4 (rooftop), berfungsi untuk melunakkan bentuk kotak yang kaku dan menciptakan banyak potensi bukaan, sehingga bangunan dapat bernafas dan mendapat cahaya alami yang cukup. Kolam refleksi juga dibangun di atap untuk membantu menurunkan suhu gedung.
Sesuai dengan preferensi pemilik, usia yang relatif muda, dan pertimbangan anggaran, struktur dirancang sebagai struktur modular, dipadukan dengan bahasa arsitektur modern di seluruh detail bangunan. Kami mengatur nuansa bangunan menjadi monokrom, dengan elemen garis hitam, seperti kusen pintu dan jendela, untuk membantu mendefinisikan ruang. Sedangkan aksen warna dihadirkan melalui penggunaan furnitur dan dekorasi yang longgar. Material ekspos juga dihadirkan secara konsisten pada bagian interior bangunan, seperti semen ekspos di ruang tamu, bata ekspos dicat di ruang belajar, dan kayu solid di ruang bersama.
Beberapa pohon besar yang ada di sisi barat menghadap jalan utama, tetap dipertahankan keberadaannya untuk memberi keteduhan pada taman besar di belakangnya. Dengan pepohonan yang cukup rindang, taman didesain menjadi area kolam besar dengan dek yang berfungsi sebagai tempat berkumpul dan perpanjangan ruang tamu.