Architects: Ivan Priatman Architecture | Area: 410 m² | Year: 2013 | Structural Engineer: Ratno | Contractor: Tycon | City: Surabaya | Country: Indonesia
IPCW Residence merupakan hunian untuk keluarga muda beranggotakan 4 orang di Surabaya. Lokasi ini merupakan lahan sudut berbentuk persegi panjang seluas 464 m2 yang terletak di kawasan perumahan baru di sebelah barat kota, dalam kondisi yang paling tepat digambarkan sebagai semi-perkotaan, di mana rumah-rumah dikelompokkan dalam kelompok dan berbagi dinding satu sama lain.
Program dan massa rumah dirancang berdasarkan konsep kesinambungan. Memungkinkan keseluruhan rumah dialami dalam satu rangkaian yang berkesinambungan mulai dari area paling publik (pintu masuk utama) hingga ke area paling privat (kamar tidur utama). Sayangnya konsep arsitektur ini memerlukan massa yang panjang dan tipis yang tidak sesuai dengan proporsi rumah yang relatif persegi. Sebagai solusi yang menjadi model rumah, massa memanjang tersebut dilipat beberapa kali hingga membentuk spiral bersudut namun bersambung, yang kemudian juga menjadi penanda halaman tengah rumah. Berbeda dengan tipikal rumah kelas menengah ke atas yang biasanya void ditempatkan di dalam ruangan di atas ruang tamu agar rumah tampak lebih megah, disini void ditempatkan di luar berupa halaman untuk menandakan perubahan paradigma yang menempatkan alam secara lebih.
Meskipun lantai pertama sebagian besar berbentuk persegi panjang untuk memaksimalkan ruang, lantai kedua dibuat miring, ujung rumah mengarah ke selatan untuk membingkai pandangan ke ruang hijau di selatan dan menghindari menghadap rumah lain secara frontal. Massa tipis dengan bukaan yang dapat dioperasikan pada sisi berlawanan memungkinkan terjadinya ventilasi silang.
Dengan penggunaan penghawaan alami dan orientasi rumah, penggunaan AC yang sudah menjadi keharusan bagi seluruh ruang hidup di kota Surabaya yang panas dan lembap, bisa diminimalisir secara signifikan. Denah lantai yang tipis juga memungkinkan pencahayaan alami yang cukup dan penghematan energi lebih lanjut. Oleh karena itu, rumahnya sangat bergaya vernakular dan modern.
Rumah menggunakan struktur beton bertulang dengan dinding bata Autoclaved Aerated Concrete. Meskipun struktur beton bertulang merupakan tradisi bangunan yang umum di Indonesia, penggunaan dinding beton aerasi untuk rumah pribadi tidak demikian. Dinding bata merupakan material yang paling umum digunakan karena biayanya yang murah dan ketersediaannya yang lebih banyak. Meskipun demikian, dinding beton aerasi digunakan pada rumah ini untuk memberikan insulasi yang lebih baik terhadap panas dan suara, serta membantu mengurangi beban struktural bangunan. Palet terbatas dari dinding putih dan kaca bening sebagai finishing eksterior membuat rumah ini sangat kontras dengan lingkungan sekitar rumah eklektik yang dirancang khusus. Lantai kayu solid digunakan di seluruh interior rumah.