Architects: Hrystalline Artchitect | Area: 330 m² | Year: 2011 | Photographs: William Sebastian | City: Jakarta | Country: Indonesia
Dengan meminimalkan penggunaan dinding sebagai partisi menuju area utama, maka kita dapat menghadirkan ruang terbuka yang maksimal. Sebagian besar kegiatan zonasi vertikal di rumah kecil perkotaan Indonesia menempatkan area servis di lantai satu, ruang tamu-ruang makan di lantai 2, dan lantai 3 untuk kamar tidur.
Namun ketika memulai diagram zonasi, lantai pertama sebenarnya adalah tingkat paling nyaman di mana kegiatan utama berlangsung. Dari segi akses mobilitas pemilik dan potensi pemandangan dari halaman depan, lantai satu memiliki beberapa kelebihan yang tidak bisa kita dapatkan di lantai atas. Maka saya putuskan untuk mengganti komposisinya dengan menempatkan area utama di lantai satu dan area servis di lantai 3/lantai atap.
Oleh karena itu saya menggunakan struktur baja untuk membangun struktur utama rumah ini. Seluruh struktur utama telah dirakit terlebih dahulu di bengkel sebelum dibangun di lokasi, untuk memastikan semua detail sambungan baja dirancang dan berfungsi dengan sempurna. Balok berdimensi besar yang diperlukan memberi saya kesempatan untuk mengoptimalkan ketinggian balok untuk menempatkan kisi-kisi ventilasi di antara masing-masing balok. Ventilasi tersebut memberikan sirkulasi udara panas untuk mengalir keluar dengan atap kaca di sisi kiri dan kanan bangunan sehingga menghadirkan cahaya alami bagi rumah pada siang hari.
Lantai dua, tempat seluruh kamar tidur berada, memiliki ruang multifungsi tepat di samping tangga yang digunakan sebagai koridor, perpustakaan, dan pintu masuk kamar tidur. Lemari buku juga menjadi partisi pada setiap kamar tidur. Di seberangnya terdapat koridor lain sebagai penghubung seluruh kamar tidur dan ruang serba guna yang disusun secara linier. Ketika semua pintu penghubung di koridor ini dibuka, ruangan-ruangan tersebut menyatu menjadi satu ruangan besar yang terhubung. Kaca laminasi buram diterapkan pada kedua koridor untuk memberikan jangkauan cahaya yang lebih luas untuk ruang tamu di lantai pertama.
Saya meletakkan kolam refleksi di bawah tangga untuk menurunkan suhu ruangan di siang hari dan menciptakan suasana damai dengan mendengarkan suara aliran air. Teras dalam ruangan dengan lantai kayu di sisi kanannya tidak hanya digunakan sebagai taman bermain anak-anak tetapi juga sesekali bisa menjadi garasi dalam ruangan.