Architects: RDMA | Area: 470 m² | Year: 2019 | Photographs: KIE | Manufacturers: Kaii Living, Phillips, Roman Ceramics, Toto, YKK AP | Project Team: Sherly Halim | Main Contractor: Kristian Budhianto | City: Bandung | Country: Indonesia
Rumah ini terletak di dalam lahan area pabrik dengan satu jalan utama besar di dalamnya sebagai penghubungnya. Karena konteksnya, privasi menjadi isu utama dan berkaitan dengan kualitas hidup. Sesuai dengan kebutuhan khusus klien, rasa privasi harus dicapai tanpa pagar atau benteng. Ruang tersebut didefinisikan dengan menggunakan metode layering untuk menghasilkan privasi tinggi namun tidak masif.
Area rumah dilapisi dengan dinding berlapis ganda. Dinding kulit beton primer dengan bukaan besar dijadikan sebagai pagar dan benteng untuk privasi, sekaligus menjaga visualnya agar tidak sekuat mungkin. Padahal di dalam, ada kehidupan yang ramai di balik tembok. Garis offset dinding menciptakan celah yang digunakan sebagai zona penyangga dan secara visual memperhalus ‘perasaan seperti benteng’ dengan menambahkan beberapa vegetasi.
Selain itu, bukaan jendela samping tidak dibuat agar tidak menghadap ke jalan utama pabrik. Sirkulasi udara dimaksimalkan dengan menciptakan bukaan di atas rumah, juga untuk menghasilkan privasi yang dihasilkan skylight di seluruh bagian rumah.
Sedangkan untuk massanya, rumah berbentuk satu massa besar yang dipisahkan oleh tangga utama dan satu jendela atap besar di tengah rumah sebagai sirkulasi udara utama dan sumber penerangan alami.
Dengan menerapkan strategi tersebut, arsitektur bergaya modern tropis ini tidak hanya menciptakan ruang terang di dalam rumah namun juga ventilasi udara yang baik dengan tetap memperoleh privasi yang tinggi.