Bangunan dua lantai ini merupakan tumpukan dua ekspresi ide arsitektur yang khas. Lantai dasar diartikulasikan sebagai volume kotak sederhana yang menampung ruang tamu, dapur, foyer, dan garasi. 

Lantai paling atas memiliki tema tersendiri. Serangkaian permukaan bengkok mengekspresikan dirinya sebagai dinding dan langit-langit berulang dan menciptakan urutan ritmis.

Dinding menjadi atap dan menciptakan siluet, terdiri dari pola ikonik dan ritmis yang menempel melengkapi gambaran objek pahatan yang menyatu dengan lingkungannya dengan pemandangan pegunungan Bali yang bergulung-gulung sebagai wujudnya. latar belakang.

Sebuah kolam membentang sejajar dengan arah bangunan dan mencerminkan karakter bergelombangnya pada bidang air. Tata letaknya sederhana, praktis, dan berulang-ulang. Orientasi bangunan timur barat memberikan peneduh dan melindungi diri dari tetangga.

Bahan yang digunakan adalah dinding dengan batu kerobokan, batu pasir keras lokal yang ditemukan di sekitar lokasi, dan merupakan bahan tradisional yang digunakan masyarakat di Bali untuk konstruksinya.