Architects: Atelier Riri | Area: 318 m² | Year: 2019 | Photographs: Daniel Jiang | Manufacturers: Bette, Acor, Arturo Flakes Multicolor, BYO Living, Boral, Daikin, Indogress, Kayualam & K.B.J, Mowilex, Nexsta Niro Granite, Roman Ceramics, Toto, Toucan Eco Floors, YKK AP, thyssenkrupp | Design Team: Atelier Riri | Architect In Charge: Harindra Mahutama | Project Directors: Novriansyah Yakub | City: Serpong | Country: Indonesia
Hidup di iklim tropis seperti Indonesia membawa banyak keuntungan bagi desain hunian, terutama tingginya paparan sinar matahari dan curah hujan setiap tahunnya. Terletak di pinggiran kota khas Jakarta memberikan kesempatan untuk merespon kepraktisan kebutuhan. Terutama kenyataan bahwa sebagian besar penduduk pinggiran kota adalah para profesional dan eksekutif yang berpendidikan tinggi. Lahan seluas 437m2 terletak di hook menghadap taman umum di sisi barat, sedangkan fasad samping menghadap ke arah selatan. Untuk menjawab tantangan sinar matahari yang cerah dan hangat di malam hari, kami melakukan dua pendekatan.
Yang pertama adalah respon pendinginan pasif melalui pelepasan bangunan dari dinding pembatas properti, sehingga setiap ruangan mendapat sinar matahari tidak langsung dari kekosongan vertikal di setiap sisi rumah. Kemudian menciptakan efek tumpukan dengan halaman tengah dan void besar pada area tangga, yang kemudian memberikan perlindungan lain untuk area terbuka di sisi selatan dan memperkecil lubang di sisi barat. Apalagi menambahkan roof garden sebagai pendingin alami pada ruangan di bawahnya.
Pendekatan kedua adalah respon pendinginan aktif dengan AC hemat energi, sistem panel surya dan penerapan pemanenan air hujan di rooftop garden. Rumah ini terdiri dari 4 tingkat, yang masing-masing lantai memiliki fungsi berbeda. Lantai pertama adalah garasi dan area servis, lantai kedua adalah ruang tamu dan ruang keluarga, lantai tiga adalah tempat semua kamar tidur berada, dan yang terakhir, lantai paling atas, difungsikan sebagai area rekreasi pribadi. Rumah ini bertujuan untuk mendefinisikan kembali komunitas modern masyarakat Indonesia dengan bentuk komposisi yang kuat menggunakan material alam yang dominan dan kontekstual. Setiap batu, kayu, rotan, dan logam memberikan identitas tekstur unik dalam garis dan bentuk yang dinamis.