Architects: Sigit kusumawijaya | Area: 634 m² | Year: 2015 | Photographs: M. Ifran Nurdin, Ade Idea | Manufacturers: Acor, Escenium HAUS, Mortar Utama, Teka, Toto | Lead Architect: Sigit Kusumawijaya | Contractor: Syamsu Rizal | City: Cilandak | Country: Indonesia
Konsep arsitektur hijau yang terintegrasi dengan urban farming pada gedung yang terletak di kawasan Cipete, Jakarta, Indonesia ini. Rumah ini tidak hanya menawarkan keindahan estetika dan pengkondisian iklim mikro, namun juga memiliki nilai tambah berupa pemanfaatan tanaman yang dapat dikonsumsi oleh pemilik dan penggunanya.
Tantangan dari proyek ini adalah untuk memfasilitasi keinginan dan kebutuhan klien untuk memiliki rumah yang dapat menunjang rumah itu sendiri sekaligus menjalankan usaha kos-kosan bagi para pekerja dan pelajar yang berpindah-pindah di sekitar Jakarta Selatan. Selain itu, syarat lainnya adalah rumah harus mengakomodasi visi konsep urban farming yang juga menjadi hobi pemiliknya dan berlaku bagi kaum urban di tengah padatnya Jakarta.
Untuk memenuhi keinginan klien agar memiliki lahan berkebun yang luas di pusat kota, arsitek mengusulkan berbagai varian media untuk berkebun, misalnya penggunaan konvensional yang ditanam di tanah, atau secara vertikal dengan menggunakan vertikultur pada seluruh fasad bangunan dan railing koridor di area kos-kosan, dan metode vertical garden lainnya. Area berkebun yang luas juga disediakan di rooftop gedung ini yang bisa diakses langsung dari pemilik di lantai 2.
Dengan penerapan bukaan lebar, skylight di setiap ruangan dan lubang ventilasi silang, bangunan ini memungkinkan masuknya sinar matahari dan udara alami. Vegetasi menutupi sebagian besar fasad bangunan, menyaring udara yang masuk ke dalam bangunan.
Dengan banyaknya vegetasi yang ditanam pada hampir seluruh kulit bangunan termasuk pada bagian rooftop, dimaksudkan untuk mengurangi iklim mikro baik di dalam lokasi bangunan itu sendiri maupun disekitarnya, serta menimbulkan kesan sejuk.
Desain kompak untuk modul kamar kos dengan ukuran sekitar 3,5 x 4 meter yang di setiap kamar kos sudah tersedia kamar mandi dan WC, tempat tidur, meja, lemari pakaian, rak buku. Dilengkapi dengan fitur-fitur seperti pencahayaan alami, selain jendela juga terdapat skylight, ventilasi alami juga terdapat lubang ventilasi kecil di bawah meja belajar yang dapat dibuka dan ditutup secara fleksibel.
Selain itu, konsep urban farming dalam skala residensial memperkenalkan gaya hidup sehat dengan menanam tanaman yang dapat dimakan bukan hanya menanam tanaman hias yang dapat dipanen dan dikonsumsi, sehingga meningkatkan ketahanan pangan di tingkat keluarga.