Lava House mengambil inspirasi dari Gunung Merapi di dekatnya, menginspirasi tampilan atap dan tangga yang seperti meleleh. Gunung berapi juga menginspirasi ruang semi publik berbentuk organik di lantai satu. Desainnya bertujuan untuk menghadirkan pengalaman spasial yang lebih mendalam di dalam ruangan dan menjembatani kondisi dalam ruangan dengan luar ruangan.

Fasad depan di lantai dua lebih menghadap ke depan, melambangkan membungkukkan badan sebagai tanda kerendahan hati dalam budaya setempat. Massa bangunan terbagi menjadi dua sehingga menciptakan halaman di lokasi yang sempit. Ruang tamu yang lebih tertutup dibandingkan ruangan lain di lantai satu melambangkan suasana hangat untuk aktivitas keluarga. Dengan demikian, rumah menciptakan suasana sederhana dan ramah.

Halaman menjadi penghubung aktivitas keluarga. Beberapa ruangan menghadap ke halaman: dapur, ruang tamu, ruang makan. Konfigurasi ini memungkinkan aktivitas keluarga lebih leluasa, terutama bermain anak-anak.

Halaman juga memberikan banyak cahaya alami ke ruangan sekitarnya. Rumah ini menggabungkan warna-warna netral dan industrial untuk menghadirkan suasana sederhana. Dinding di dalamnya berwarna putih, memastikan distribusi cahaya alami yang merata di interior.