Architects: Wahana Architects | Area: 435 m² | Year: 2020 | Photographs: Cendana M Putra | Manufacturers: AutoDesk, Lumion, Grohe, AGC, Adobe, Jayaboard, Karya Mandiri Marmer, Roman Granite, Solitex, Trimble Navigation | Interior Design: Indesign Interior | Design Team: Ruth Connie Rajagukguk | Lighting: SolutioN – Lighting & Controller | Construction: Wahana Cipta Selaras | Structure: Ricky Theo Design | Architect In Charge: Rudy Kelana | City: Jakarta | Country: Indonesia
Berawal dari sebuah pertanyaan “Bagaimana caranya agar sebuah keluarga yang masing-masing sudah memiliki kesibukan yang cukup padat di tengah hiruk pikuk kota Jakarta, sesampainya di rumah bisa merasakan bonding satu sama lain secara berkualitas, ruang yang hangat, intim, dan indah?”
Hunian ini terletak di atas lahan seluas 435 m2 yang dikelilingi oleh bangunan relatif tinggi mencapai tiga lantai dengan luas bangunan 1.020 m2 yang diapit dan berhadapan dengan hunian lain setinggi tiga lantai. Lokasi yang dilihat tidak mempunyai potensi yang besar untuk diolah antara hubungan lingkungan dalam dan luar. Oleh karena itu, diperlukan ide untuk membentuk ruang baru yang terkesan “introvert” melalui eksplorasi massal sedemikian rupa.
Fasad yang sedikit transparan diperlukan untuk memberikan dosis privasi yang memadai di ruang dalam dibandingkan ruang luar. Dibutuhkan ide fasad yang tidak terlalu kaku, ada kesan informal untuk melunakkan massa bangunan. Maka kami memutuskan untuk menggunakan material lokal yaitu anyaman sintetis yang mempunyai karakter bahan ringan dan potensi yang sangat besar untuk dieksplorasi.
Anyaman yang menutupi lantai dua dan tiga rumah tampak tertutup dari luar namun tetap menciptakan cahaya masuk ke dalam rumah melalui kisi-kisi. Tampak depannya didampingi pagar bermotif menyerupai anyaman bahan logam potong laser. Eksterior bangunan ini mempunyai kesan yang jauh dari kesan kaku yang sering disandingkan dengan citra rumah modern. Hal ini berlanjut pada interior rumah yang menonjolkan kesan homey bagi penghuninya.
Konsep rumah ini menciptakan pusat atau inti di tengah rumah sebagai poros penghubung ruang-ruang di dalam rumah. Bagian tengahnya merupakan area kolam yang dikelilingi oleh massa bangunan yang berisi ruang keluarga, ruang makan, kamar tidur dan lain-lain. Seolah-olah membuat rumah memiliki keterhubungan dengan alam atau lingkungan luar dibandingkan dengan kesan rumah yang tertutup.
Secara keseluruhan desain ini terlihat sesuai dengan karakter klien, sederhana dan seperti sentuhan gaya modern. Jadi poin utama dalam proyek perancangan ini adalah bentuk bangunan yang merupakan hasil eksplorasi bahan tenun sintetis, serta eksplorasi dan cara pengisian ruang pada bangunan tersebut.