Architects: KARA Architecture | Area: 125 m² | Year: 2018 | Photographs:Fine Projects | Manufacturers: AutoDesk, Dekson, Hans Grohe, Jotun, Roxy Glass, Toto, Trimble, YKK AP | Lead Architects: Kevin Sutanto | Design Team: Christopher Arnaldi, Jarvi Wu | Engineering & Construction: Mochamad Arif | Engineer: Mochamad Arif | Construction: Mochamad Arif | City: Gading Serpong | Country: Indonesia
Terletak di antara rumah-rumah pinggiran kota di lingkungan yang sangat erat hubungannya, rumah ini berbagi dinding dengan rumah-rumah lain yang berdekatan dengannya. Rumah dikelilingi oleh rumah-rumah yang dibangun hampir 10-20 tahun yang lalu, setting ini merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi dalam proses desain rumah.
Karena luas properti cukup kecil, Kami menekankan pada zonasi untuk menciptakan tata ruang yang mendukung kedua aspek pencahayaan dan ventilasi. Untuk mendefinisikan rumah dengan lebih baik berdasarkan prinsipnya, para arsitek menciptakan sebuah lampu utama yang memisahkan ruang tamu dari ruang makan, dan lampu-lampu kecil di setiap kamar mandi.
Tantangan utama dalam membangun rumah ini tidak hanya menciptakan tetapi juga memaksimalkan kualitas ruang di setiap program ruang, khususnya untuk rumah yang berdiri di atas lahan seluas 162 meter persegi. Selain pencahayaan dan ventilasi, para arsitek juga sangat memperhatikan kebiasaan dan karakter pemilik, yang mengutamakan ruang terbuka dan ruang luar agar rumah terasa lapang dan lapang.
karena interior rumah memiliki plafon yang mengikuti atap ruang tamu dan ruang makan. Materialitas dan furnitur perlu dipadukan dengan proporsi, sehingga proporsi tersebut tidak hanya terlihat bagus di luar tetapi juga di dalam. Yang terakhir, materialitas dipilih agar sesuai dengan iklim tropis Indonesia. Pewarnaan kayu dan natural di dalam rumah memberikan nuansa tropis dan kesan homey pada rumah mungil namun nyaman ini.