Architects: Atelier Riri | Area: 155 m² | Year: 2014 | Photographs: Teddy Yunantha | Contractor: ASKALA Indonesia | Architect In Charge: Arga Putra Rachman | Project Directors: Novriansyah Yakub | City: Jatiasih | Country: Indonesia
Di tanah seluas 150 meter persegi Atelier Riri ditantang oleh rekan-rekannya untuk mendesain rumah dengan menggunakan wadah bekas. Rumah yang terletak di bekasi, pinggiran kota dekat kota besar jakarta. Rumah untuk pasangan suami istri muda dengan 2 orang anak. Selain kebutuhan pokok, selain untuk berkumpul keluarga sebagai ruang layak huni, pemilik juga ingin menambahkan ruang hobi sebagai tempat beraktivitas anak dan orang tuanya.
Rumah ini terdiri dari 4 kontainer yang dipasang saling bertumpuk dan melintang. Kontainer-kontainer ini sengaja difungsikan untuk kebutuhan sekunder sebagai ruang hobi, hal ini disebabkan karena keterbatasan ruang dan kenyamanan termal yang masih di bawah rata-rata, meskipun sebenarnya ruang kontainer tersebut telah dibuat beberapa lapisan tambahan pada atapnya untuk menurunkan suhu. Di antaranya pemasangan wiremesh sebagai perbanyakan tanaman dan glasswool pada plafon lambersiring kayu pinus.
Sirkulasi orang di dalam rumah pun dibuat terus mengeksplorasi setiap ruang agar bisa lebih menyenangkan bagi penghuninya. Tangga dibuat untuk menjangkau setiap lantai dan bagian rumah yang dipisahkan oleh ruang kosong besar di tengah rumah. Kami juga membuat ruang tambahan dengan menggunakan dek kayu di atas atap.Ruang ini bisa menjadi ruangan berkumpul keluarga sambil menikmati segarnya udara di pagi atau siang hari.
Untuk meneruskan semangat penggunaan kembali material, semua material kayu menggunakan palet kayu pinus bekas. Pelat logam disusun membentuk sambungan antara kusen kontainer dan pintu. Ada juga pendekatan yang mengurangi material, seperti lantai yang terbuat dari beton poles, furnitur kayu unfinish, serta dinding bata yang hanya dicat untuk mengurangi penggunaan semen.