Architects: Paulus Setyabudi Architects | Area: 500 m² | Year: 2018 | Photographs: Sonny Sandjaya | Manufacturers: Acor, Duma, Jawa Beton, Metaldesign, Mowilex, Niro, Toto | City: Malang | Country: Indonesia
Lokasi ini memiliki potensi pemandangan lapangan golf dan memiliki lingkungan yang hijau. Keinginan dari pemilik untuk memiliki hunian 1 lantai dengan banyak teras dan bukaan untuk memaksimalkan sirkulasi udara alami dan cahaya alami, didukung dengan kualitas dan suhu udara di Malang. Roemah Kampoeng menjadi inspirasi untuk menciptakan sebuah hunian yang mengingatkan masa kecil pemiliknya dimana ruang luar dan ruang merupakan satu kesatuan.
Rumah terbagi menjadi beberapa massa bangunan berdasarkan zonasi pada rumah Adat Jawa yaitu Pendopo, Peringitan dan Omah. Pendopo dan Peringitan merupakan ruang publik yang digunakan sebagai ruang tamu, ruang makan, dan ruang belajar. Penggunaan kaca pada seluruh dinding menjadikan ruang dalam dan luar memiliki hubungan yang kuat. Omah merupakan ruang privat yang digunakan sebagai kamar tidur utama dan anak, ditempatkan di belakang tapak. Privasi dan pemandangan ke arah lapangan golf membuat kawasan ini memiliki suasana tenang dan nyaman.
Konsep massa Roemah Kampoeng terbagi menjadi beberapa massa bangunan yang saling terpisah sehingga memberikan bukaan pada seluruh fasad. Area publik ditempatkan di bagian depan, sedangkan area privat ditempatkan di bagian belakang rumah. Pelayanan yang tidak memerlukan pemandangan disusun secara vertikal untuk memaksimalkan kawasan hijau.
Komposisi massa bangunan menciptakan ruang luar yang dinamis sehingga menghasilkan skala luas & sempit serta skala tinggi & rendah. Skala tinggi tercipta pada area pintu masuk, sedangkan skala rendah tercipta pada teras, koridor, dan ruang dalam. Pintu masuk yang terbentuk di antara 2 massa bangunan berskala luas memberikan kesan terbuka dan berubah menjadi berskala sempit ketika mulai memasuki area privat.
Foyer dan ruang semi terbuka yang tercipta di antara bangunan digunakan sebagai bale untuk menerima tamu dan berkumpul. Ruang semi terbuka dan koridor yang terbentuk di antara massa bangunan ini menciptakan rangkaian gang yang memperkuat suasana kampung. Kampoeng Roemah menggunakan kolom dan balok baja sebagai elemen strukturnya, kemudian jendela dan kaca digunakan sebagai selubung bangunan. Rumah dibuat seringan mungkin untuk menciptakan karakter Roemah Kampoeng dengan atap pelana dan struktur terbuka.