Architects: Wiyoga Nurdiansyah | Area: 120 m² | Year: 2019 | Photographs: Muhammad | Senior Architect: Theodorus Mulyanandrio Wicaksono | Manufacturers: Toto | Principal Architect: Wiyoga Nurdiansyah | City: Lombok | Country: Indonesia
Rangka kayu berbentuk A yang unik terletak di hutan Lombok, Indonesia. Proyek ini dimulai tak lama setelah Lombok dilanda gempa bumi pada tahun 2018, menyebabkan banyak bangunan di pulau itu menjadi reruntuhan. Meskipun banyak bangunan beton modern di daerah tersebut yang runtuh setelah gempa bumi, sebagian besar bangunan berstruktur kayu sederhana masih berdiri kokoh. Kayu dikenal dengan karakteristik uniknya yang dapat lentur saat terjadi gempa, sehingga menjadi pilihan material rumah yang cocok untuk tahan terhadap kondisi vulkanik di Indonesia. Menanggapi kondisi geografis ini, digunakan sistem struktur rangka segitiga atau rangka A karena strukturnya yang kaku.
Bentuk rangka A terinspirasi dari rumah kayu tradisional Sumatera Utara, yang memiliki struktur kayu mengesankan dengan atap bernada tinggi untuk sistem ventilasi pendingin alami di lingkungan tropis. Posisi rumah panggung berada di atas tanah yang landai sehingga memberikan potensi aliran udara untuk ventilasi rumah dari bawah. Atap bernada besar melindungi rumah dari hujan lebat dan panas tropis. Oleh karena itu, bilah kayu digunakan sebagai ventilasi bawah lantai untuk mengontrol panas secara pasif dari panas luar ruangan dengan konsumsi energi nol. Atap bernada tinggi menjaga udara hangat tetap tinggi di atas ruangan. Saat udara panas naik, ventilasi bawah lantai secara alami mengalirkan udara dingin ke dalam rumah untuk memberikan kenyamanan termal pada rumah di siang hari.
Struktur rumah rangka A dibangun di Tomohon, Indonesia, dan kemudian dirakit di Lombok. Rumah tersebut menggunakan kayu Ulin atau disebut juga kayu ulin sebagai rangka struktur, lantai, dan partisi. Kayu ulin sangat padat sehingga memerlukan keahlian khusus dari Tukang Kayu (tukang kayu) yang sudah menguasai jenis kayu ini.
Rumah ini terdiri dari dua kamar tidur besar, dapur lengkap, lounge luar ruangan besar dan teras yang terletak di kanopi bambu, dan kamar mandi luar ruangan yang indah. Rumah ini dibangun untuk meminimalkan dampaknya terhadap area tersebut, dengan daur ulang air, sistem pengomposan alami, dan taman pribadi yang luas. Pada bagian samping rumah, atap masif yang dibuat agak miring memberikan kesan indoor-outdoor yang maksimal pada rumah, memberikan pencahayaan alami yang maksimal pada kamar tidur dan dapur namun tetap memberikan keteduhan yang cukup untuk mencegah panas masuk ke dalam rumah.